Hai, kekasihku... Maksudku mantan kekasihku...
Apa kabarmu? Pasti saat ini kamu lagi bahagia. Bahagia menjalani hidup barumu dengan dia yang kini resmi menjadi milikmu.
Aku juga disini baik-baik saja, dan aku rasa lebih baik lagi daripada dulu.
Aku mendengar kabarmu hendak mempersunting seorang wanita disana. Itu adalah 2 kabar untukku. Kabar baik dan kabar buruk.
Kabar baik karena kamu saat ini telah temukan bahagiamu. Kabar buruknya aku tak bisa lagi memilikimu. Huh sudahlah, jalan takdir mungkin begini.
Kamu pernah memintaku untuk hadir di pernikahanmu. Aku ingin sekali hadir di pesta bahagiamu, tapi harusnya kamu tau, aku tak akan kuat menahan kesedihanku. Menahan air mata untuk tak menetes dipipi.
Mantan kekasihku,
Aku mengenalmu tak sebentar. Aku melewati waktu bersamamu cukup lama meskipun aku dan kamu terpisah jarak yang cukup jauh.
Mantan kekasihku,
Aku melewati masa bersamamu dengan kepedihan. Rasa sakit yang kau gores terlalu banyak dan hati aku ini masih sulit untuk sembuh dari luka lama.
Mantan kekasihku,
Aku mengenalmu. Aku tau sifatmu meski tak banyak. Aku hanya ingin kamu bahagia, aku ingin kamu bisa menjaga perasaannya, aku ingin kamu bisa tetap setia bersamanya tanpa ada orang lain yang kau pikirkan.
Aku ingin kamu menjaganya, melindunginya, menemaninya tanpa kau tinggalkan sedetikpun.
Jaga dia, wanita yang kau pilih menjadi pendamping hidupmu.
Mantan kekasihku,
Aku tau kamu. Kamu yang dewasa dan memiliki tanggung jawab.
Kamu telah memilihnya, aku mohon cobalah untuk bisa mencintainya. Untuk bisa menyayanginya dan hanya dirinya tanpa ada siapapun lagi termasuk aku.
Mantan kekasihku,
Do'a ku untuk kebahagiaan kalian selalu ku panjatkan. Selalu ku sebut untuk kebahagiaanmu.
Semoga bahagia bersamanya.
Aku turut bahagia bersama kebahagiaanmu..
Dariku, wanita masa lalumu.
MD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar